Baju John Lennon Shai Gilgeous-Alexander Jadi Sorotan di NBA Finals Game 2

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-10 Kategori: news

## Shai Gilgeous-Alexander dan Pesan Perdamaian di Tengah Gemuruh Final NBAIndianapolis, IN – Atmosfer panas Final NBA 2025 antara Indiana Pacers dan Oklahoma City Thunder tak hanya terasa di lapangan Gainbridge Fieldhouse.

Bahkan sebelum bola basket melambung, perang gaya sudah berkobar di lorong pemain, dan satu nama mencuri perhatian: Shai Gilgeous-Alexander.

Baju John Lennon Shai Gilgeous-Alexander Jadi Sorotan di NBA Finals Game 2

Seperti biasa, para pemain Pacers dan Thunder memang menunjukkan gaya berpakaian mereka yang flamboyan sebelum Game 2.

Warna-warna berani, desain unik, dan merek-merek mewah bersaing untuk mendapatkan sorotan kamera.

Namun, di tengah hingar bingar tersebut, Gilgeous-Alexander tampil dengan pernyataan yang lebih dalam, lebih personal, dan lebih bermakna.

Bintang Thunder itu terlihat mengenakan kaos bergambar John Lennon, ikon perdamaian dan musik legendaris.

Sebuah pilihan yang sederhana namun kuat, di tengah tensi kompetisi yang begitu tinggi.

Mengapa Shai memilih kaos ini?

Apakah ini sekadar pilihan mode, ataukah ada pesan tersembunyi di baliknya?

Sebagai seorang jurnalis olahraga yang telah mengikuti karir Shai sejak awal, saya percaya bahwa ini jauh lebih dari sekadar pilihan fesyen.

Shai Gilgeous-Alexander adalah pemain yang cerdas, introspektif, dan sadar akan dunia di sekitarnya.

Dia bukan hanya seorang atlet bintang, tetapi juga seorang individu yang peduli.

Dalam wawancara eksklusif beberapa bulan lalu, Shai pernah menyinggung tentang pentingnya menggunakan platformnya untuk menyebarkan pesan positif.

“Kami memiliki suara,” katanya saat itu, “dan kami harus menggunakannya untuk hal yang baik.

“Mengenakan kaos John Lennon di panggung sebesar Final NBA adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan perdamaian, persatuan, dan harapan.

Di tengah polarisasi yang semakin meningkat di dunia, pesan ini terasa semakin relevan dan penting.

Pilihan Shai ini juga menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang pemimpin.

Di usia yang relatif muda, dia telah memimpin Oklahoma City Thunder menjadi salah satu tim terbaik di NBA.

Dia tidak hanya fokus pada statistik dan kemenangan, tetapi juga pada membangun budaya positif di dalam dan di luar lapangan.

Beberapa mungkin melihat ini sebagai gangguan dari fokus utama, yaitu memenangkan kejuaraan.

Namun, bagi saya, ini justru menunjukkan bahwa Shai adalah pemain yang lengkap, yang memahami bahwa olahraga adalah lebih dari sekadar permainan.

Ini adalah platform untuk menginspirasi, menghubungkan, dan membuat perbedaan.

Meskipun Thunder kalah di Game 2, penampilan Shai tetap gemilang dengan 32 poin, 7 rebound, dan 6 assist.

Namun, lebih dari itu, kaos John Lennon yang dikenakannya telah menciptakan percakapan dan menyebar pesan yang jauh lebih penting daripada sekadar skor akhir.

Shai Gilgeous-Alexander tidak hanya seorang bintang NBA, tetapi juga seorang duta perdamaian.

Dan di tengah gemuruh Final NBA, pesannya bergema lebih keras dari sebelumnya.