“Sangat menyebalkan kehilangan pembalap berkelas seperti itu” – Pemimpin Tour de France Tadej Pogačar memberi penghormatan kepada Remco Evenepoel setelah pembalap Belgia itu mundur

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-21 Kategori: news

"Sangat menyebalkan kehilangan pembalap berkelas seperti itu" - Pemimpin Tour de France Tadej Pogačar memberi penghormatan kepada Remco Evenepoel setelah pembalap Belgia itu mundur

**Pogaar Berduka: Kehilangan Evenepoel di Tour de France “Benar-Benar Menyebalkan”**PARIS, Perancis – Tadej Pogaar, pemegang *maillot jaune* yang perkasa, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas mundurnya Remco Evenepoel dari Tour de France akibat positif COVID-19.

Bagi Pogaar, kehilangan rival sekelas Evenepoel bukan hanya mengurangi tantangan, tapi juga meredupkan aura kompetitif balapan paling bergengsi di dunia ini.

“Kehilangan pebalap sekelas Remco benar-benar menyebalkan,” ujar Pogaar dengan nada tulus.

“Dia adalah salah satu talenta terbesar di dunia balap sepeda, dan saya sangat menantikan pertarungan sengit dengannya di pegunungan.

Saya berharap dia segera pulih dan kembali lebih kuat.

“Mundurnya Evenepoel, seorang *time trialist* brilian dan pendaki yang terus berkembang, tentu saja mengubah dinamika Tour de France.

Pogaar, yang kini memimpin klasemen dengan selisih yang cukup nyaman, kehilangan salah satu ancaman terbesarnya.

Namun, Pogaar menegaskan bahwa dia tidak akan meremehkan lawan-lawan yang tersisa.

“Tour de France selalu penuh kejutan.

Tanpa Remco, tantangan tidak akan berkurang.

Masih banyak pebalap kuat yang siap menyerang dan merebut *maillot jaune* dari saya,” lanjutnya.

Pogaar sendiri tampil dominan sejak awal Tour de France.

Dia memenangkan beberapa etape krusial dan menunjukkan performa yang nyaris sempurna di tanjakan curam.

Namun, ia mengakui bahwa persaingan dengan Evenepoel membuatnya semakin termotivasi.

“Remco mendorong saya untuk menjadi lebih baik.

Dia adalah lawan yang tangguh, dan saya selalu bersemangat untuk beradu dengannya.

Kehilangan dia adalah kerugian besar bagi Tour de France,” tambahnya.

Di luar persaingan di lintasan, Pogaar juga menyampaikan antusiasmenya terhadap kemungkinan Slovenia menjadi tuan rumah Grand Depart Tour de France pada tahun 2029.

Sebagai seorang pebalap Slovenia, ia merasa bangga dan berharap dapat berlomba di depan pendukungnya sendiri.

“Membayangkan Tour de France dimulai di Slovenia pada tahun 2029 membuat saya sangat bersemangat.

Itu akan menjadi momen bersejarah bagi negara kami dan bagi dunia balap sepeda Slovenia.

Saya akan memberikan segalanya untuk tampil maksimal di depan para penggemar di rumah,” pungkasnya.

Kehilangan Evenepoel memang pukulan telak bagi Tour de France.

Namun, ambisi Pogaar untuk meraih gelar juara terus membara.

Dengan dukungan penuh dari timnya dan semangat juang yang tak kenal lelah, ia siap menghadapi tantangan apa pun yang menghadang di depan.

Meskipun persaingan kehilangan salah satu bintangnya, semangat Tour de France tetap menyala, dan Pogaar siap menjadi protagonis utama dalam drama epik ini.